Kopi Kintamani, Suatu Rasa Yang Berbeda

Kopi Kintamani adalah Kopi yang dihasilkan di daerah dataran tinggi yang terletak di Pulau Dewata sehingga kopi kintamani bisa juga disebut dengan Kopi Bali. Kopi Kintamani dibudidayakan dan ditanam ditaran tinggi Kintamani dengan ketinggian lenih dari 900 meter diatas permukaan laut antara tanaman kopi dan perubahan iklim tentu tidak menjadi masalah dengan ketinggian seperti itu . Kopi Kintamani ditanam secara organic sehingga mempunyai cita rasa yang khas dengan aroma jeruk (citrus). Kopi Kintamani dikonsumsi dengan berbagai cara yaitu single origin, blend, juga sebagai bahan baku cappuccino, latee dan lainnya.

Pulau Dewata Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya saja. Tetapi juga terkenal dengan kopinya. Mungkin sudah sering kita dengar nama Kopi Toraja, Kopi Sidikalang, Kopi Lampung, kopi Preanger  dan kopi unggulan lainnya dari pelosok negeri Indonesia. Namun bisa jadi, anda belum mengenal yang namanya kopi Kintamani dari Bali. Kopi arabika Kintamani Bali ini telah memiliki sertifikat indikasi geografis (IG) sejak tahun 2008. Hal ini sebagai bukti bahwa Kopi Kintamani Bali diakui sebagai salah satu kopi unggulan Indonesia.


Kopi Kintamani dihasilkan dari tanaman kopi arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani dengan ketinggian diatas 900 mdpl. Kawasan Kintamani berada dilereng gunung berapi Batur. Dengan jenis tanah Entisel dan Inceptisol (Regusol). Daerah ini memiliki udara yang dingin dan kering dengan curah hujan yang banyak selama 6-7 bulan musim hujan.


Tanaman-tanaman kopi arabika terbentuk dari varietas-varietas terseleksi. Pohon kopi ditanam dibawah pohon penaung dan dikombinasikan dengan tanaman lain seperti jeruk dan dikelola serta diberi pupuk organik. Kopi ini memiliki citarasa yang khas yakni aroma citrus atau lemon dengan tingkat keasaman yang rendah, sehingga banyak diminati oleh konsumen domestik dan internasional.


Karakteristik dari kopi Kintamani Bali (biji kopi dan citarasa) telah diteliti secara mendalam sejak tahun 2003. Pada tahun 2003-2004 dan 2006 telah diambil ratusan sample yang dianalisis oleh para ahli kopi di-PPKKI (Jember) dan Cirad (Montpelllier, Perancis). Penelitian ini menghasilkan data-data yang konsisten berkenaan dengan ukuran biji kopi dan cita rasanya.


Pengambilan sampel kopi telah dilakukan pada tahun 2003 (100 sample), tahun 2004 (66 sample),dan tahun 2006 (38 sample). Pada derajat sangrai sedang (medium roast) kopi Bali Kintamani menunjukkan hasil sangrai yang homogeny, serta aroma kopi kopi yang terkesan manis dan ada sedikit aroma rempah-rempah.


Hasil analisis sensorial menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun, rasa kopi Bali Kintamani memiliki tingkat keasaman reguler yang mencukupi, mutu dan intensitas aroma yang kuat. Dengan aroma family buah jeruk (rasa jeruk dan jeruk nipis) dengan kekentalan sedang. Artinya, kopi arabika Bali Kintamani memiliki potensi cita rasa yang tinggi.


Kopi arabika Bali Kintamani biasanya dapat dikatakan tidak terlalu pahit (bitter) dan tidak sepat (astringent). Hal ini disebabkan karena para petani kopi memiliki kepedulian yang tinggi tentang tata cara petik pilih (gelondong merah saja) selama panen. Pada umumnya, tidak terdapat cacat rasa yang signifikan dari rasa kopi Bali Kintamani ini. Salah satu alasanya, bahwa para petani Kintamani telah mempraktekkan prinsip-prinsip praktek pengolahan yang baik (good manufacturing practices)


Dalam kesehariannya, kopi Kintamani dikonsumsi dengan single origin, blend, juga sebagai bahan baku cappuccino, latee dan lainnya. Saat ini, selain untuk keperluan domestik, Kopi Kintamani Bali juga menjadi komoditas unggulan Bali yang diekspor ke Jepang, Australia, Amerika dan Eropa.


Dalam diskusi dengan tokoh petani kopi setempat di Kintamani, Komang Sukarsama, salah satu pelaku usaha yang menanam kopi Kintamani menyatakan bahwa rasa lemon atau sitrus iniah yang menjadi ciri khas Kopi Kintamani. Namun demikian rasa dan kualitas kopi ditentukan oleh proses sangrai (roasting) dan para barista. Selain juga teknik bertanam para petani kopi tradisional yang mendorong kualitas hasil kopi Kintamani menjadi lebih baik.

Jika anda kebetulan berkunjung ke Bali, ada banyak warung dan kedai bahkan café kopi yang menyediakan jenis kopi arabika Kintamani. Salah satunya ada di Agrowisata Giri Alam yang dikelola oleh petani Kopi Kintamani binaan Bank Indonesia Provinsi Bali. Para pengunjung bisa menikmati kopi sembari berjalan-jalan  melihat kebun kopi yang hijau dengan nyaman (*)