Alasan Mengapa Bunga Krisan Sangat Diminati-Bunga Krisan (Chrysanthymum morifolium) adalah salah satu jenis bunga yang sangat diminati masyarakat. Ada beberapa alasan kenapa bunga krisan sangat diminati yaitu: Bunga krisan adalah bunga yang kaya warna dan corak, Bunga krisan sangat mudah ditanam dan dibudidayakan dan Bunga Krisan mempunyai Potensi pasar yang sangat menjanjikan.
Saat ini setidaknya tersedia 78 varietas Krisan yang bias kita pilih untuk ditanam sesuai selera. Krisan dapat ditanam di Pot, di Kebun atau di dalam green house. Budidaya krisan sangat mudah dan tidak banyak Hama dan Penyakitnya. Perkiraan kebutuhan bunga kirsan secara nasional ada di angka 295 juta tangkai sehingga pasar bunga krisan sangat terbuka terutama bunga krisan potong.
Mengenal Lebih Dekat Tentang Bunga Krisan
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, kebutuhan manusia juga berkembang. Perubahan kebutuhan manusia baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi gaya hidup sehingga berdampak pada tuntutan kebutuhan hidup. Fenomena peningkatan kebutuhan dari kebutuhan sekunder yang belakangan ini sudah menjadi suatu kebutuhan primer bisa kita lihat dan rasakan pada banyak sektor. Salah satu sektor yang merasakan perubahan ini adalah sektor pertanian subsektor hortikultura.
Produksi Bunga Krisan (Chrysanthymum morifolium) yang merupakan salah satu produk holtikultura yang digemari masyarakat saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tercatat areal panen seluas 985 hektar dan berkembang menjadi 1.091 hektar selama kurun waktu 2012-2016 (Sumber: Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura).
Krisan mempunyai jenis yang kaya warna dan corak
Hampir setiap tahun Balai Penelitian Tanaman Hias Cianjur Jawa Barat, sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias Indonesia mengeluarkan berbagai varietas Krisan lokal Indonesia. Paling tidak ada 78 varietas Krisan baru yang dikeluarkan mulai dari 1998 sampai 2017, artinya Balithi minimal mengeluarkan 4 jenis Krisan varietas baru setiap tahunnya. Bisa dibayangkan betapa banyaknya corak dan warna Krisan yang ada di bumi pertiwi.
Budidaya Bunga Krisan Sangat Mudah
Bunga Krisan, dalam penggunaannya bisa dikategorikan menjadi 3 jenis diantaranya:
- Garden mum (krisan potong)
- Pot mum (Krisan pot) dan
- Garden mum (Krisan kebun)
Di Indonesia, krisan potong merupakan yang terbesar porsinya dari sisi penggunaan di atas. Krisan potong ini, oleh petani pada umumnya diperbanyak dengan cara stek pucuk. Setelah berumur 10-14 hari dalam nurseri berlampu dengan penambahan pencahayaan diatur antara 40-70 lux selama 4-6 jam setiap malam, maka bibit Krisan sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman. Lokasi penanaman ideal membutuhkan kisaran suhu 20-26oC. Untuk Krisan potong membutuhkan bangunan rumah bunga berpelindung plastik ultraviolet.
Setelah bibit dipindah ke lokasi penanaman, segera dilakukan penyiraman untuk mengatur kelembaban tanah antara 80-90%. Penambahan pencahayaan 40-70 lux pada malam hari selama 4-6 jam juga diperlukan. Langkah langkah ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan atau bisa dihentikan setelah tanaman Krisan mencapai tinggi 30-35 sentimeter. Langkah selanjutnya adalah mengatur kelembaban tanah pada kisaran 70%, menyiang gulma, memberikan pemupukan susulan, mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang dan panen. Panen pada umumnya dilakukan pada umur 100-125 hari setelah tanam.
Cara budidaya Krisan pot dan Krisan kebun pada prinsipnya sama dengan budidaya Krisan potong, bahkan bisa dilakukan dengan meniadakan langkah penambahan pencahayaan malam hari. Pertimbangan utama peniadaan langkah penambahan pencahayaan adalah efisiensi biaya mengingat Krisan potong dan Krisan kebun lebih ditujukan untuk penggunaan skala pribadi.
Potensi pasar yang cukup luas
Data statistik yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan 2014 menunjukkan 57,67% dari produksi bunga potong didominasi bunga Krisan. Konsumsi nasional untuk bunga potong Krisan sebanyak 400 juta tangkai dan akan terus meningkat, di sisi lain berdasarkan data BPS dan Direktorat Jenderal Hortikultura luas areal panen ada 1.091 hektar. Setiap luasan 1m2 terdapat 64 tanaman dan jumlah tanaman pada saat panen dan layak panen hanya 27 tanaman/m2 atau 270.000 tangkai/hektar.